Soal Bagaimana cara meyakini Kemandirian Allah (Qiyamuhu Binafsihi) ?
Jawab Hendaklah kita meyakini bahwasanya Allah Subhaanahu Wata’ala tidak membutuhkan sesuatu apapun, Dia tidak butuh tempat dan tidak membutuhkan makhluk sama sekali. Dia Maha Kaya dan tidak membutuhkan apapun, bahkan segala sesuatu lah yang membutuhkan Allah Subhaanahu Wata’ala
Al-ankabut 6
“…..Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.”
Soal Bagaimana cara meyakini Kehidupan Allah (Hayah) ?
Jawab Hendaklah kita meyakini bahwasanya Allah Subhaanahu Wata’ala Maha Hidup dan bahwa kehihidupan Allah tidak seperti hidup kita. Karena sesungguhnya kehidupan kita membutuhkan perantara seperti mengalirnya darah dan nafas sedangkan kehidupan Allah tanpa memerlukan apapun. Kehidupan Allah itu bersifat dahulu (Qodim), kekal (Baqo’) dan kehidupanNya tiada pernah hilang maupun berubah sama sekali.
“Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa-dosa hamba-hamba-Nya.”
Soal Bagaimana cara meyakini bahwa Allah itu bersifat Wahdaniyyah (Maha Esa) ?
Jawab Hendaklah kita meyakini bahwasanya Allah itu Satu dan tidak memiliki teman atau sekutu. Tidak ada yg menyamai maupun menyerupaiNya. Tiada lawan yg sebanding maupun penggantiNya
“Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah rusak binasa. Maka Maha Suci Allah yang mempunyai ‘Arsy daripada apa yang mereka sifatkan.”
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ (( Al-Ikhlas 1 Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa