Padang, ritvone.com – Alumni MTI mengaji, sebuah kegiatan diskusi dan mengaji yang dihadiri oleh alumni MTI Candung lintas angkatan, yang dilaksanakan sekali dalam sebulan di Sungai Bangek Kota Padang.
Kegiatan diskusi ini, diharapkan mampu menjadi wadah menimba ilmu dan pengalaman, dan juga sebagai ajang bersilaturrahmi murid-murid Inyiak Candung dari lintas angkatan “kaji taulang silaturrahmi terjalin” ungkap Eri Gusnedi, M.A salah seorang alumni Pondok Pesantren Ashhabul Yamin Lasi Tuo kepada wartawan RITV, Minggu (21/01/18).
Buya H.Abdul Rahman salah seorang promotor kegiatan ini di Kota Padang, sangat berharap warga Tarbiyah yang tinggal di Kota Padang, dapat menyisihkan waktunya untuk mengikuti kegiatan diskusi ini sekali dalam sebulan agar kaji taulang, “kami berharap warga dan alumni Tarbiyah yang berdomisili di Kota Padang bisa menyisihkan waktu untuk hadir dalam kegiatan ini sekali sebulan” ungkap Buya Rahman.
“Menghidupkan halaqah-halaqah pertemuan alumni disetiap Kabupaten/Kota adalah salah satu program jangka pendek Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Alumni MTI Candung, kita bersyukur Alumni MTI Candung yang berdomisili di Ibu Kota Provinsi Sumatera Barat yakni Kota Padang sudah laksanakan program ini, beberapa kali pertemuan di Sungai Bangek, semoga Alumni Kabupaten/Kota yang lain mengiringi langkah Kota Padang, dengan membentuk halaqah-halaqah pertemuan” ungkap Ketua Umum DPP Alumni MTI Candung H. Hendri, S.Ag, M.Pd, ada lima hal yang disampaikan keuntungan dari halaqah ini, “Silaturrahim antar alumni terjalin, jembatan hati terbagun, dapat mempelajari dan menggali jatidiri MTI, membicarakan masalah-masalah aktual yang terjadi di umat, dan merapatkan barisan menghadapi problem umat” tambah H. Hendri.
Buya Prof. Dr. H. Syamsul Bahri Khatib senior Alumni MTI Candung, Guru Besar Ilmu Tasawuf Fakultas Ushuludin, UIN Imam Bonjol, juga mantan Ketua Umum Majlis Ulama Indonesia (MUI) Sumatra Barat menghimbau warga dan alumni Tarbiyah agar mengikuti diskusi bulan ini, “pertemuan bulanan ini berbentuk pengajian, ini sangat besar makna dan manfaatnya karena dalam pertemuan ini membahas masalah-masah fiqhiyyah, aqidah dan masalah aktual lainnya, dengan diskusi insyaallah ilmu bertambah, yang lupa jadi teringat, yang kurang memahami secara mendalam akan terbantu melalui diskusi ini, setelah itu hasil diskusi agar disosialisasikan kepada masyarakat” jelas Buya. (egn)