Padang-RITVone, PC.Gp. Ansor dan FKUB Kota Padang laksankan pelatihan Jurnalistik, Minggu (19/11/017) bertempat di Kantor FKUB Kota Padang yang beralamat di Kurao Siteba Padang Sumatera Barat, yang diikuti oleh utusan Ormas Keagamaan, Kepemudaan, Madrasah dan Media, sebagai penangkal Hoax yang semakin meresahkan kehidupan masyarakat.
“Melahirkan Jurnalis santun, handal dan Profesional menjadi target yang ingin dicapai dalam pelatihan ini, disamping juga sebagai upaya mengkanter berita-berita hoax yang banyak beredar di media sosial, yang bisa merusak persatuan dan kesatuan anak bangsa” tutur Ketua FKUB Kota Padang Drs. H. Ahmad Syafrudin. Sehingga dengan kesamaan pemikiran terjalin kerjasama FKUB, Pc.Gp. Ansor Kota Padang dan RITVone.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Padang Drs. H. Japeri, M.M, dalam arahannya menjelaskan bahwa dalam arahan beliau bahwa “dengan menerima berita suasana bisa berubah seketika. Tulisan para jurnalis sangat member pengaruh bagi pembaca, isi berita bergantung kepada pembuat berita, maka dalam pelatihan ini semoga akan melahir wartawan-wartawan regilius, profesioanal dan handal, sehingga memberitakan, mengkritik tetap dengan santun”
RITVone sebagai media berkomitmen melahirkan berita dan pembuat berita (jurnalis) dengan melaksanakan pelatihan jurnalistik secara berkesinambungan, “RITVone memiliki dua agenda pokok, lahirkan berita berkualitas dan terpercaya dan bina generasi muda memahami ilmu jurnalistik agar tidak mudah terprovokasi saat menerima tulisan-tulisan yang dishare di media sosial” tutur Eri Gusnedi, P.St., M.A pimpinan redaksi RITVone.
Di tempat terpisah Ketua PC.Gp. Ansor Kota Padang Tan Gusli, S.Fil.i, MAP., M.A ketika ditemui wartawan RITV menjelaskan bahwa “Generasi muda diharapkan bisa ikut berperan aktif dalam mecerdaskan masyarakat dalam menyampaikan informasi-informasi yang dapat dipercaya, dan dengan memahami ilmu jurnalistik diharapkan para pemuda mampu membedakan berita dan hoak”, Lebih lanjut tan gusli mengatakan ” sangat penting mengenal dan memahami jurnalistik,sehingga tidak menjadi objek pasif media masa, akan tetapi bisa harus kritis dan aktif terhadap sajian berita yang disebarkan media. (GusNedi).