Ritvone.com, Jakarta – Satu diantara penyebab KEGAGALAN Gerakan Umat dan Parpol Islam meraih kekuasaan, baik di Legislatif maupun Eksekutif adalah karena Lembaga Politik itu GAGAL meningkatkan kecerdasan politik umat. Padahal, pendidikan politik sangat STRATEGIS dalam upaya membumikan demokrasi substansial.
Sudah menjadi rahasia umum, kehadiran parpol benar-benar terasa hanya pada saat-saat menjelang pemilu. Pada masa-masa itu parpol menjadi begitu populer di kalangan masyarakat sehingga mereka tampil seolah-olah ingin menjadi juru selamat dunia akhirat bagi masyarakat yang tertindas.
Begitu pemilu selesai, bulan madu parpol-rakyat pun usai. Parpol menarik diri, lalu sibuk menyuarakan kepentingan intern partai atau kelompok elite partai. Partai tiba-tiba asing lantaran aktivitas dan isu-isu politiknya tidak menyentuh kepentingan masyarakat.
Dalam kaitan itulah, Majelis Dakwah Al-Hikmah, memasuki tahun-tahun penting yang menentukan masa depan bangsa kita ini berupaya MENINGKATKAN KUALITAS KECERDASAN POLITIK UMAT melalui berbagai Diklat, Seminar dan Diskusi. Majelis Dakwah Al-Hikmah berupaya memberi PENCERAHAN kepada masyarakat bahwa diluar berbagai bentuk kecerdasan yang telah dikenali, mereka perlu mengembangkan suatu bentuk kecerdasan baru yang merupakan gabungan dari beragam kecerdasan lainnya, yakni kecerdasan politik (political intelligence).
Jenis kecerdasan ini penting bagi masyarakat, terutama untuk para politisi, supaya mereka bisa menjadi politisi yang baik, sekaligus untuk rakyat pada umumnya, supaya mereka bisa mengenali politisi busuk, dan tidak memilihnya. Kecerdasan politik bukanlah kecerdasan khusus atau spesifik. Kecerdaan politik adalah kolaborasi dari berbagai kecerdasan yang di miliki manusia, mulai dari kecerdaan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan spriritual sampai pada kecerdasan manajemen teknis dan taktis, inilah yang membentuk kecerdasan politik.
Ellen Vrana, seorang penulis politik asal AS, merumuskan lima ciri dari kecerdasan politik, yakni integritas, kesadaran diri, empati, strategi dan eksekusi. Ia memahami kecerdasan politik sebagai kemampuan untuk mempengaruhi orang, guna mewujudkan tujuan-tujuan tertentu.
Untuk itu, Majelis Dakwah Al-Hikmah dan Gerakan Politik Islam Indonesia, Mengundang para Aktivis Islam dan Pelopor Perubahan untuk bersama-sama I’TIKAF di Masjid Baiturrahman, Cikarang, Jawa Barat, mulai 21 Ramadhan 1439 H. I’TIKAF merupakan sarana yang tepat untuk MUSAHABAH dan MENATA ULANG Arah dan Strategi Perjuangan kita.
Marilah Kita MENEPI sejenak. Semoga selama I’tikaf yang penuh berkah kita mendapat Pencerahan-Nya. Sehingga kita bisa Merumuskan Garis-garis Besar Haluan Perjuangan lengkap dengan Strategi dan taktik dalam bimbingan Allah.
Selamat menikmati indahnya Ramadhan. Semoga mendapatkan pencerahan dalam I’TIKAF. Semoga Allah memberi kemudahan dan berjumpa Lailatul Qadr. (az)