Pilkada Papua dicederai dengan tembakan membabi buta dari GPK

Kriminal

Ritvone.com, Papua – Gerakan Pengacau Keamanan (GPK) bersenjata kembali melakukan serangan dengan tembakan rentetan yang tak terarah terjadi pada hari Rabu (27/06) sekitar Pukul 08.15 s.d.09.05 WIT.

Satuan Pengamanan gabungan Yonif 755/ Yalet dengan BKO Brimob Pam Pilkada membalas tembakan sehingga terjadi Kontak Senjata antara Pasukan Keamanan TNI/Polri dengan GPK Bersenjata di sekitar Areal Bandara. Terjadinya kontak tembak karena GPK Bersenjata mengeluarkan tembakan berulang-ulang di berbagai tempat tanpa arah antara lain di belakang Kantor Bapeda Nduga, disekitar Bandara Kenyam dan dibelakang Kantor Keuangan kabupaten Nduga Provinsi Papua.

Awalnya Pasukan Keamanan TNI/Polri memperketat Keamanan dan berusaha mengidentifikasi arah datangnya serangan namun Anggota Pos Yonif 755/Yalet yang melihat langsung GPK Bersenjata membalas tembakan namun tidak ada korban dari pihak Keamanan, sedangkan untuk Insiden ini belum bisa dipastikan, apakah dari pihak GPK ada yang korban atau tidak karena telah melarikan diri ke arah hutan, namun kemudian diterima laporan dari warga Bapak Tourus Gwijangge bahwa anak mereka atas nama Yonggi Gwijangge (umur 6 tahun, laki-laki) mengalami luka di kaki sebelah kiri akibat kena Peluru nyasar saat sedang berada di dekat rumahnya sekitar 300 Meter di belakang Pasukan TNI/Polri, Setelah mendapatkan perawatan di Puskesmas, korban kembali ke rumah karena hanya menderita luka ringan.

Pada pukul 11.48 WIT dibelakang Kantor Polsek Kenyam telah tiba Danrem 172/PWY, Dandim 1702/Jayawijaya dengan menggunakan Helly milik Sipil dan selanjutnya dilaksanakan pertemuan antara Bupati Nduga, Wakil Bupati Nduga, LO Kepolisian Kenyam, Dandim 1702/Jayawijaya, Danrem 172/PWY di Pos Ramil Nduga. Dalam pertemuan tersebut Bupati Nduga Yarius Gwijangge S.Sos, M.Si memberikan keterangan antara lain bahwa Bupati telah berkomunikasi dengan pihak GPK Bersenjata, namun permintaan mereka bukan uang atau makanan, akan tetapi minta Papua Merdeka.

Kelompok Separatis yang sekarang berada di Kabupaten Nduga merupakan Kelompok Gabungan dari Timika, Lani Jaya, Puncak Jaya dan Nduga dan Bupati juga menyampaikan untuk pelaksanaan Pilkada Gubernur di Wilayah Nduga lain daripada Daerah lain, sedangkan untuk Hasil Perolehan Suara dari Kabupaten Nduga akan disampaikan ke Provinsi setelah diketahui siapa yang unggul, artinya Hasil Perolehan Suara Pilgub dari Kabupaten Nduga menyatu untuk diberikan kesalah satu calon dan tujuannya supaya siapa yang nanti menjabat menjadi Gubernur memperhatikan Pembangunan di Wilayah Kabupaten Nduga sebab hal Itu sudah sering dilakukan disini karena mengikuti Adat Istiadat yang berlaku di Wilayah Kabupaten Nduga, ujar Gwijangge.

Dandim 1702/Jayawijaya Letkol Inf. Lukas Sadipun menanggapi pernyataan Bupati Nduga bahwa Permintaan GPK Bersenjata yang meminta Merdeka pisah dari NKRI, Dandim menyampaikan bahwa tidak ada Kompromi untuk NKRI ini. TNI akan menindak tegas GPK Bersenjata tersebut, sedangkan untuk pelaksanaan Pemilukada tetap dilaksanakan karena tidak ada alasan menurut Undang-Undang Pemilu tidak dilaksanakan. Terkait Hasil Perolehan Suara dalam Pemilukada Papua, Masyarakat mau diberikan kesalah satu calon tertentu, kata Dandim, hal itu bukan urusan kami sebagai Pihak Keamanan dan Tugas kami yaitu harus mengamankan dan mensukseskan Pemilukada secara Demokratis sesuai aturan yang berlaku, kemudian Inti dari pertemuan yang menyepakati untuk Pemungutan Suara/Pencoblosan Pilkada, tetap dilakukan besok yang terpusat di Kota Kenyam.

Selesai pertemuan tersebut diatas, Bupati didampingi Danrem dan Dandim meninjau Perkantoran dan Situasi pada saat ini sebagian Masyarakat khususnya warga pendatang masih mengungsi di Koramil dan Polsek Nduga.

Pada kesempatan pengarahan Danrem 172/PWY Kolonel Inf. Binsar Sianipar kepada Prajurit TNI/Polri menekankan bahwa Anggota harus selalu waspada dan bisa ambil tindakan jika Situasi lagi Darurat dan besok akan dilaksanakan Pencoblosan Pemilihan Gubernur Papua yang akan dilaksanakan hanya terpusat di Kota Kenyam. Danrem juga meminta kepada seluruh Anggota TNI saling berkoordinasi dengan Pihak Kepolisian supaya melaksanakan Pengamanan pada saat Pencoblosan.

Pukul 14.35 WIT Komisioner KPU tiba di Kenyam dengan menggunakan Helly milik Sipil dan Rombongan Komisioner KPU yang tiba di Kabupaten Nduga antara lain Ibu Ochlan Nirigi (Ketua KPUD Kabupaten Nduga), Bapak Sepo Nawipa (Definisi Teknis KPU), Talius Tabuni (Anggota Panwas Kabupaten Nduga).

Sumber : Dari Kapendam XVII Cenderawasih Kolonel Inf. Muhammad Aidi

Spread the love