Pesantren H.Nur Abdillah laksanakan Pembinaan Pengurus IP3HNA Hadapi Tantangan Era Digital

News

Agam — Pondok Pesantren Haji Nur Abdullah  Yayasan Ibnu Abdil yang dipimpinan Buya Marva Edison laksanakan pembinaan pengurus Ikatan Pelajar Pondok Pesantren Haji Nur Abdillah (IP3HNA) periode 2022-2023, dengan menghadirkan Subkoordinator Umum dan Humas Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi Sumatera Barat, Rabu 26/10/22.

Buya Marva Edison pada acara  pembukaan menyampaikan sepintas sejarah berdirinya Pesantren Haji Nur Abdillah “Pondok Pesantren Haji Nur Abdullah  adalah Lembaga Pendidikan Islam Swasta yang dinaungi oleh Yayasan Ibnu Abdil Aziz, didirikan  pada tanggal 07 Maret 2018 oleh Marva Edison, S.Ag. berdasarkan Akte pendirian Nomor 05 oleh Notaris Muhammad Salim Akbar, SH.,M.Kn. Pondok Pesantren Haji Nur Abdullah menerapkan sistem pendidikan berasrama serta pengajaran Bahasa Arab dan Bahasa Inggris secara intensif” jelas Buya Marva.

Kegiatan dilanjut dengan pembinaan Pengurus IP3HNA, Eri menyampaikan, bahwa  “Umat menghadapi tantangan dari berbagai sisi kehidupan, santri penyambung estapek kepemimpinan mesti mempersiapkan diri menghadapi realita hidup di era digital” ujar Eri Gusnedi Subkoor Umum dan Humas di Pesantren Tahfiz Haji Nur Abdillah, Kab Agam.

“jadikan tantangan sebagai peluang, gadged merupakan tantangan bagi anak didik, namun juga menjadi peluang meningkatkan kreativitas dalam mengisi ruang dunia Maya dengan konten-konten positif, tanam karya tulis dan audio visual di google dan YouTube, kamu jangan hanya menikmati karya orang, namun jadikan karya dinikmati banyak orang, yang tidak dibatasi ruang dan waktu” tutur Eri Sekretaris Forum Eksekutif Media (FEM) Propinsi Sumatera Barat.

“Setiap karya santri yang diupload di Google dan YouTube atau media sosial lainnya, akan menjadi publikasi pesantren, secara tidak lansung santri sudah menjalankan tugas kehumasan, memperkenalkan pesantren ke publik melalui tulisan-tulisan santri” tambah Eri.

Eri Gusnedi yang berlatarbelakan pesantren dan Jurnalis, memotifasi santri dengan penting memahami  dunia jurnalistik, “santri tidak hanya sekedar mampu membaca kitab dan menghafal Alquran, namun juga harus mengasah kemampuan menulis, sehingga apa yang dipikirkan mampu menuangkan dalam bentuk tulisan” ujarnya.

Dalam paparannya Eri yang juga alumni santri memotivasi santri, agar meningkatkan kecerdasan dalam diri, “hadapi tantangan ini dengan memupuk kecerdasan IQ, SQ dan EQ, perpaduan tiga kecerdasan  ini akan menambah kematangan santri menghadapi tantangan zaman”. (and)

Spread the love