AGAM, SUMBAR — Kolaborasi Forum Eksekutif Media (FEM) dengan tim media online & livestreaming www.ritvone.com untuk melaksanakan pelatihan jurnalistik secara berkala minimal satu kali dalam satu tahun, terus berlanjut.
Pada penghujung 2021 ini, pelatihan jurnalistik angkatan ketujuh menyasar santri kelas 6 dan jajaran pengurus Ikatan Santri Pondok Pesantrren Ashabul (ISPA), bertempat di Pondok Pesantren Ashabul Yamin Lasi Tuo Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam.
Mengangkat tema “Pentingnya Pemanfaatan ICT dan Jurnalistik, Berdakwah Era Digital”, pelatihan jurnalistik angkatan ketujuh ritvone.com bersama FEM yang dimulai Sabtu (2/10/2021) pagi, mendapat sambutan antusias dari segenap santri.
Pimpinan Ponpes Ashabul Yamin, Raisul ‘Am Akmal Hadi, mendukung penuh dan sangat berterimakasih atas terlaksananya pelatihan jurnalistik angkatan ketujuh riTVOne ini. “Semoga ilmu yang dibagikan pemateri menjadi nilai ibadah dan santri bisa mengamalkan,” harap Akmal Hadi yang juga dipercaya mengemban amanah sebagai Ketua PCNU Kabupaten Agam masa bakti 2021-2026.
Sebagai catatan, selaku pimpinan PCNU di Agam, Akmal Hadi juga siap bekerjasama secara berkesinambungan dengan riTVOe dan FEM dalam upaya pengembangan kemampuan santri di bidang jurnalistik. “Kita akan kita bentuk tim multimedia kreatif santri di bawah binaan riTVOne dan FEM,” tegasnya.
Hal senada juga diungkapkan M Jazili, Wakil Kepala (Waka) Humas Ponpes Ashabul Yamin. Ia sangat apresiasi dan berterimakasih kepada tim riTVOne dan FEM di bawah kepemimpinan Ecevit Demirel yang telah berkenan membina para santri Ponpes Ashabul Yamin khususnya kelas 6 dan pengurus ISPA di bidang Jurnalistik. “Semoga transformasi ilmu dan pengalaman kepada peserta bisa segera direalisasikan,” harapnya.
Owner riTVOne Eri Gusnedi dalam penyampaian materi, memotivasi peserta agar memanfaatkan seoptimal mungkin ICT dan kemampuan jurnalistik — terutama dalam kepenulisan berita — yang diperoleh. Berdakwah di tengah perkembangan ICT, diharapkan peserta mampu mengembangkan potensi diri untuk berdakwah, secara jurnalistik menempa jiwa kritis dengan berpijak kepada 5 W + 1 H.
“Dengan bekal pengetahuan jurnalistik, tatkala menjumpai sebuah peristiwa, instink masing-masing peserta dengan sendirinya akan tergerak untuk menulis lalu mempublikasikan tulisan tersebut dalam bentuk berita,” urai mubaligh yang juga Sekretaris FEM tersebut.
Terpisah, Ketua FEM Ecevit Demirel yang hadir secara virtual dalam pelatihan jurnalistik riTVOne.com angkatan ketujuh ini, menekankan, dengan bekal kemampuan dasar jurnalistik, terutama dalam hal menyampaikan informasi dengan tertata secara lisan atau tulisan, maka Insya Allah pesan dakwah yang disampaikan para santri melalui ruang digital akan lebih mudah diserap serta dicerna oleh khalayak, khususnya umat Islam.
Terpenting lagi, kekinian, para santri hendaknya menguasai teknologi digital, sehingga bisa menjadi “benteng kokoh” penepis ragam informasi menyesatkan yang begitu leluasa mengisi ruang digital.
“Jika para santri menguasai multimedia, bisa mengisi ruang media sosial atau menjadi youtuber dengan konten bernuansa dakwah Islamiyah, berbagai hal negatif yang begitu mudah menyasar lalu merasuki generasi milenial akan bisa ditepis. Sebaliknya, jika santri tidak menguasai teknologi digital, ruang media sosial dan chanel youtube akan didominasi kelompok lain. Sehingga mereka, bisa jadi, akan lebih leluasa menyebarkan faham radikal, terorisme, neo komunis dan lainnya melalui media sosial yang ada,” ulas ede, demikian nama pena eks jurnalis Jawapos Group tersebut.
Menurutnya lagi, disamping dalam rupa tulisan seperti artikel, opini, kolom khusus dakwah dan sejenisnya, para santri tampil berdakwah dengan audio visual di media sosial juga lebih pas untuk menyasar generasi milenial masa kini.
Selepas pelatihan, Muhammad Farhan salah seorang peserta mengungkapkan rasa syukur bisa mengikuti dan mendapatkan ilmu dan pengalaman dari pemateri.
“Alhamdulillah saya sangat bersyukur bisa mengikuti pelatihan jurnalistik dan mendapatkan pengalaman dari pemateri, insya Allah akan langsung dipraktekkan” papar anak muda yang baru saja terpilih sebagai Ketua ISPA masa bakti 2021-2022 tersebut. (*)