PADANG — Fakultas Teknik Universitas Andalas Padang bekerja sama dengan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) telah melaksanakan Konfrensi Internasional 3nd International Conference on Nuclear Energy Technologies And Sciences (ICoNETS) 2019 dengan tema
“Nuclear Technologies And Sciences for Better Life” diselenggarakan di Convention Hall Universitas Andalas, Kamis (19/92019).
Acara ini dihadiri oleh berbagai Universitas internasional terutama dari Jepang dan Malaysia yang rutin hadir setiap tahunnya, Prof. Dr. Tafdil Husni, SE, MBA Rektor Universitas Andalas, Prof. Dr. Ir. Anhar Riza Antariksawan, DEA, Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional, Dr. Ir. Hammam Riza, M.Sc.U, Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, serta beberapa Perguruan Tinggi di Indonesia.
Gubernur Sumatera Barat Prof. Dr. H. Irwan Prayitno, S. Psi, M.Sc mengatakan dalam sambutannya, teknologi nuklir bisa memberi manfaat untuk hajat hidup banyak orang, banyak masyarakat kita image membahayakan.
“Mendengar kata nuklir, sebagian besar masyarakat kita masih cenderung merujuk kepada bom. Tak heran jika masih banyak yang beranggapan bahwa nuklir itu berbahaya,” kata Irwan Prayitno.
Ilmu pengetahuan berkembang luar biasa dan sangat cepat di Indonesia. Tapi sayangnya masih banyak masyarakat yang tidak paham atau gagal paham teknologi. Indonesia merupakan Negara yang besar yang memiliki sumber daya manusia yang dikelilingi oleh sumber daya alam yang sangat berpotensi.
“Kita harus menjadi bangsa yang berlandaskan ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan energi nuklir kita bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia atas peran pentingnya dalam memasok listrik dunia,” ujarnya.
Gubernur Sumbar menjelaskan, energi nuklir itu menjadi satu-satunya sumber listrik yang tidak memancarkan gas rumah kaca sehingga secara efektif bisa mengganti bahan bakar fosil, selain itu energi nuklir ini ramah lingkungan.
Banyak masyarakat beranggapan nuklir menakutkan, yang mengakibatkan kerugian besar bagi umat manusia. Seperti kejadian yang bersejarah ledakan bom atom Nagasaki dan Hirosima ditahun 1945, Peristiwa meledaknya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Cynorbil yang mengakibat paparan radiasi yang dahsyat, radiasinya menyebabkan begitu banyak gangguan pertumbuhan mahluk hidup, mulai dari tanaman, binatang dan manusia mengakibatkan kematian, keracunan, luka, kemandulan, sampai terjadinya mutasi gen.
“Walaupun sudah terjadi puluhan tahun, berbagai peristiwa dahsyat yang menghancurkan dengan tertuduh sebagai penyebabnya adalah nuklir,” jelas Irwan Prayitno.
Tapi, kalau dibandingkan dengan kecalakaan lalu lintas yang setiap tahun mencatat jutaan jiwa terenggut, paparan radiasi nuklir tidak begitu. Selama penggunaannya sesuai prosedur. Seperti peristiwa Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Fukushima Daichi, Jepang. Walau terdapat korban luka bakar, tapi tidak sampai merenggut nyawa manusia.
Selanjutnya gubernur Sumbar juga menerangkan, masih banyak manfaat yang kita bisa nikmati dari energi nuklir, seperti di bidang kesehatan, Pemprov Sumbar ingin memanfaatkan hasil penelitian BATAN yakni renograf yang digunakan sebagai alat untuk mendiagnosa fungsi ginjal dan sangat bermanfaat bagi dunia kesehatan khususnya di Sumatera Barat.
“Di rumah sakitpun banyak menggunakan radiasi nuklir dimanfaatkan untuk rongent, MRI dan terapi kanker payudara dan prostat. Dengan aplikasi teknologi nuklir, telah dikembangkan sejumlah peralatan medis dan produk kesehatan untuk menangani penyakit, masyarakat banyak yang belum mengetahuinya,” ungkap gubernur Sumbar.
Terkait dengan itu gubernur Sumbar berharap pihak Pusat Teknologi dan Keselamatan Reaktor Nuklir (PTKRN BATAN) dapat sering mensosialisasikan kepada masyarakat, manfaat energi nuklir untuk memberikan kesejahteraan masyarakat Indonesia, khususnya di Sumatera Barat.
“Salah satu tugasnya, memberikan rasa aman penggunaan nuklir pada masyarakat,” tutupnya. (Nov)