Padang–Sumatera Barat Ranah Minang memiliki filosofis Adat Basandi Syara’ (SBS), Syara’ Bersandi Kitabullah (SBK) basis Ahlu Sunnah Waljamaah tetap dipertahan di Minangkabau, walaupun kebiasaan berkumpul di surau mengaji yang dilanjutkan belajar silat bagi anak muda sudah mulai hilang.
Hal ini disampaikan Eri Gusnedi Wakil Sekretaris PWNU Sumatera Barat bidang Kaderisasi, Ketua PW Pagar Nusa Sumatera Barat di Kantor PWNU Sumbar, “Alhamdulillah sekarang di Sumatera Barat Pencak Silat Nahdlatul Ulama sudah semakin menampakan perubahan, anak-anak muda dilatih bela diri pencak silat diberbagai sasaran silat” ujar Eri Gusnedi Pangulu Sutan, Kamis 22/05/24
Lebih lanjut menuturkan, “sekarang anggota Pagar Nusa yang sudah terdata ber KTA lebih kurang 300 orang, dalam databes Sumbar dan luar Sumbar yang berdomisili di Sumbar, dan ini melaksanakan latihan rutin yang tersebar dibeberapa Kabupaten Kota di Sumatera Barat” tuturnya.
Secara perguruan, ini semakin berkembang, selanjutnya membentuk kepengurusan dibeberapa Kab/kota yang belum terbentuk, “insyaallah dalam waktu dekat pelantikan kepengurusan akan dilaksanakan, menyesuaikan waktu Ketum PP, kapan beliau bisa ke Sumbar” ucap Eri.
Perguruan silat manapun bisa bergabung asal Aswaja, ini sesuai arahan Ketum PBNU Gus Yahya ketika pelantikan PP Pagar NU, “jadi perguruan-perguruan silat yang ada di ranah Minang bisa bergabung dengan Pagar Nusa, tanpa merubah jati diri dari perguruan tersebut, Kita jaga tradisi dan budaya silat, dengan terus merawat dan mengembangkannya di masyarakat” tutupnya. (egn)