Ritvone.com, Sumbar – Kakanwil Kemenag Provinsi Sumatera Barat H. Hendri, S.Ag., M.Pd memberikan materi “Dialog Lintas Agama dengan Berbagai Kalangan Masyarakat dan Profesi”, Rabu (15/08/18) dilaksanakan di Hotel Rangkayo Basa, peserta terdiri dari utusan UIN IB Padang, organisasi keagamaan, FKUB Kota Padang, Kepala KAU se-Kota Padang, MUI Kota Padang, Polsek Padang Barat dan Intel Kodim.
“Dialog merupakan sarana yang efektif untuk menghadapi konflik baik interen maupun antar umat beragama, saya mengapresiasi langkah yang dilakukan Kakan Kemenag Kota Padang Drs. H. Marjanis, M.Pd., dengan teraksananya dialog lintas agama ini” ungkap H. Hendri.
H. Hendri melanjutkan pentingnya penghayatan Trilogi kerukunan umat beragama untuk mewujudkan kenyamanan dan ketentraman bermasyarakat, “kerukunan intern umat beragama, kerukunan antar umat beragama, kerukunan antar umat beragama dengan pemerintah, sehingga akan tercipta kerukunan umat beragama di Negara kita ini” ungkapnya ketika memberikan materi tentang Pengarusutamaan Kerukunan Umat Beragama di sumatera Barat.
“Hal-hal tersebut menjadi nilai-nilai yang bisa diamalkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga tercipta kehidupan bermasyarakat yang rukun, aman dan tentram” tambah H. Hendri
“kalimat perkalimat yang disampai Bapak H.Hendri jelas, mudah dipahami dan menyentuh sehingga andai trilogi kerukunan ini diamalkan sungguh luar biasa untuk menjaga kerukunan dalam bingkai NKRI” ungkap Eri Gusnedi, M.A salah seorang peserta dialog.
Kata Eri praktisi media online yang tergabung dalam Aliansi Jurnalistik Online Indonesia (AJOI) sumbar, menjelaskan inti dari trilogi kerukunan yang disampaikan Kakanwil Kemenag Sumbar, “Kerukunan intern umat beragama berarti adanya kesepahaman dan kesatuan untuk melakukan amalan dan ajaran agama yang dipeluk dengan menghormati adanya perbedaan yang masih bisa ditolerir. sehingga intern masing-masing agama tercipta suatu kerukunan dan kebersatuan. Kerukunan antar umat beragama adalah menciptakan persatuan antar agama agar tidak terjadi saling merendahkan dan menganggap agama yang dianutnya paling baik. Ini perlu dilakukan untuk menghindari terbentuknya fanatisme ekstrim yang membahayakan keamanan, dan ketertiban umum. Bentuk nyata yang bisa dilakukan adalah dengan adanya dialog antar umat beragama yang didalamnya bukan membahas perbedaan, akan tetapi memperbincangkan kerukunan, dan perdamaian hidup dalam bermasyarakat. Terakhir adalah kerukunan umat beragama dengan pemerintah, dimana masyarakat tidak lepas dari adanya aturan pemerintah setempat yang mengatur tentang kehidupan bermasyarakat” jelas Eri Sekjen DPP Himpunan Alumni MTI dan Pesantren ketika diwawancarai wartawan media online www.ritvone.com.
*eg/ns*