OLEH:
DUSKI SAMAD
Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Tarbiyah-Perti) adalah ormas Islam yang dilahirkan di Sumatera Barat sejak 5 Mei 1928 lalu. Tarbiyah Perti diminta untuk terus berkonstribusi bagi peningkatan pendidikan. Kemajuan satu bangsa ditentukan ilmu dan semangat bangsa dalam pendidikan. Begitu inti sambutan Wakil Presiden Yusuf Kala pada Rakernas Tarbiyah Perti.
Rakernas Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Tarbiyah Perti) bersama Perwati -Wanita Perti dengan tema Tarbiyah-Perti Mengawal Perhelatan Demokrasi Yang Damai dan Bermartabat Bagi Keutuhan NKRI yang berlangsung di Swiss Belhotel, 27-29 Juli 2018 di buka oleh Wakil Presiden H. M. Yusuf Kalla.
Tarbiyah Perti sebagai ormas Islam yang didirikan jauh sebelum Proklamasi Indonesia 5 Mei 1928. Sejak berdirinya ormas ini tetap berjuang pada gerakan pendidikan, dakwah dan sosial disamping ada dinamika politik, bahkan pernah menjadi Partai Politik. Namun soal pendidikan tetap menjadi perhatian.
Wapres menegaskan bahwa ormas Islam yang didirikan oleh tokoh umat di daerah-daerah, NU di Jawa Timur, Muhammadiyah di Jogyakarta, Perti di Sumatera Barat, Persis di Jawa Barat, Al Washliyah di Medan, AL-KHAIRAT di Sulawesi, AL-Hidayatullah di kalimantan, dan Nahdatul Wathan di NTB adalah asset bangsa yang membentuk mozaik budaya dan peradaban bangsa.
Tarbiyah Perti sebagai ormas ikut mengambil tanggung jawab menjaga NKRI damai, lebih maju dan bermartabat. Pendiri dan semua khittah perjalanan ormas selama sembilan dasawarsa (5 Mei 1928 – 5 Mei 2018 lebih 90 tahun) terus bergerak dan memberikan teladan menjadi umat yang damai, menghargai pemerintah yang sah, dan berpegang pada tradisi keagamaan ahlussunah wal jamaah. Syekh Sulaiman Ar Rasuly menasehatkan Tarbiyah Perti wajib hukumnya mendukung pemerintah yang sah dan haram hukumnya melawan pemerintah yang sah secara konstitusi. Begitu penegasan ketua umum Tarbiyah Perti H. Basri Bermanda.
Jati diri, dan karakter jamaah Tarbiyah Perti tersirat jelas dalam Mars Tarbiyah. Mars organisadi itulah visi, misi, orentasi dan tradisi yang wajib dijalankan oleh semua pengurus dan jamaah Tarbiyah Perti.
Kehadiran Wakil Presiden JK dalam Rakernas Tarbiyah Perti adalah wujud dari perhatian beliau terhadap ormas Islam yang menjadi sokoguru NKRI. Sosok JK sebagai pendamai umat dan bangsa adalah tokoh yang menjadi katalisator inter dan antar umat Islam. Tak terkecuali perhatian JK terhadap Tarbiyah Perti.
JK menyebutkandalam sambutan nya bahws ormas Islam Tarbiyah Perti tujuan dan orentasi utamanya adalah pendidikan, dakwah dan sosial. Ormas Islam begitu banyak lahir di daerah ini semua menjadi pengerak pendidikan dan usaha sosial. Apabila melihat ke depan umat Islam 88% peran ekonomi lemah, namun bidang lain harus maju.
Kemajuan bangsa itu dapat diukur dengan nilai tambah. Nilai tambah itu diwujudkan dalam teknologi. Semuanya berhulu dan berhilir pada pendidikan. Pendidikan ilmu, tekhmologi dan keagamaan adalah kunci pokok kemajuan bangsa.
Indonesia dengan penduduk mayoriitas muslim maka menjadi pemimpin di sini harus paham bahwa100 orang kaya di Indonesia itu tidak lebih 10 orang umat Islam. Bila ada 100 orang miskin maka 90 orang itu adalah muslim dan 10 non muslim. Kesenjangan itu hanya dapat dijembatani bila umat cerdas dan kaya. Pendidikan, yang dilakukan pemerintah bersama ormas umat harus dapat memberikan dasar pengembangan ekonomi dan kesejahteraan umat.
Jk menegaskan bahwa kemajuan dan kesejahteraan bangsa itu hanya bisa diberikan bagi orang berilmu dan bersemangat. Derajat, martabat dan kemuliaan hanya diberikan Allah pada orang berilmu dan bersemangat seperti dibacakan qari al-Qur’an surat Al Mujadillah, ayat 11. Oleh karenanya Jamaah Tarbiyah Perti diminta untuk menjadi pelopornya.
Tarbiyah Perti dengan pengalaman panjang diyakini tetap.kokoh menjadi pilar NKRI. Pelopor pendidikan dan nilai tambah bangsa. Bersemangat dalam menyelesaikan dinamika dan masalah bangsa. Pengabdian dan kerja keras ulama, pendidik, dan tokoh Tarbiyah Perti adalah sumbangan besar bagi bangsa Indonesia. Selamat Rakernas Tarbiyah Perti untuk kemajuan bangsa. Sabtu, (28/07/18). Swiss Belhotel.