Ritvone.com, Sumbar – Ikatan Mahasiswa Tarbiyah Islamiyah (IMTI) kunjungi beberapa pondok pesantren di Kabupaten Agam, Mulai Minggu 27 – Senin 28 Januari 2019 dalam rangka silaturrahmi sekaligus memberikan semangat dan motivasi melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi bagi santri yang dikunjungi.
“pengurus IMTI akan berkunjung ke MTI dan Pensantren untuk memotivasi dan mensosialisasikan terkait perguruan kebada adik-adik yang akan tamat sekolah tahun ini, insyaallah kami akan kunjungi paling tidak 20 pesantren” ungkap Ketum IMTI Muhammad Hidayatullah, Lc. via WhatsApp kepada ritvone.com, Selasa (29/01/19)
Berikut catatan kunjungan IMTI Jabodetabek, dikutip dari postingan akun facebook IMTI Jabodetabek:
Sosialisasi IMTI Jabodetabek hari ini di Ponpes MTI Canduang, Agam, Sumatera Barat. MTI Canduang merupakan MTI tertua di Minangkabau. Dari sekolah inilah kemudian lahir dan berkembang berbagai MTI-MTI lain di Minangkabau hingga ke pulau Jawa.
Jika NU basisnya ada di ponpes Tebuireng Jombang, Jawa Timur maka basis Persatuan Tarbiyah Islamiyah ada di Ponpes MTI Canduang, Agam, Sumatera Barat.Setelah menyampaikan beragam informasi seputar perkuliahan di Jakarta dan Ikatan Mahasiswa Tarbiyah Islamiyah (IMTI) kepada adik-adik kelas 7 (kelas akhir) Ponpes MTI Candung, kami pun menyempatkan foto bersama ust. Zulkifli (kepala sekolah tingkat Aliyah) lalu berziarah ke makam Ulama Besar Minangkabau yaitu Syekh Sulaiman Arrasuli selaku pendiri MTI Canduang dan Persatuan Tarbiyah Islamiyah pada tahun 1928.
Akhirnya, semoga adik-adik semua bisa melanjutkan kuliah ke Jakarta dan bersama-sama berjuang memajukan Ikatan Mahasiswa Tarbiyah Islamiyah. Aaamiin
Alhamdulillah adik-adik MUS sangat antusias saat dikunjungi IMTI Jabodetabek.
Sosialisasi IMTI di Pondok Pesantren MUS Canduang, Agam, Sumatera Barat. (Senin, 28 Januari 2018).
Pesantren ini didirikan oleh Syekh Ahmad Thaher seorang sufi termasyhur di tanah Minangkabau. Menurut keyakinan masyarakat beliau tidak bisa difoto dan tidak mau difoto sampai akhir hayatnya. Ya, sampai sekarang tidak ditemukan satu pun foto tentang beliau karena tingkat kesufiannya yang sangat tinggi.
Syekh Ahmad Thaher merupakan sahabat dekat dari Syekh Sulaiman Arrasuli (Inyiak Canduang) yang juga sama-sama berjuang memajukan Persatuan Tarbiyah Islamiyah dan membina umat (khususnya di Minangkabau) dengan paham I’tikad Ahlussunnah wal Jamaah dan mazhab Imam Syafii rahimahullah lewat mengajar di pesantren-pesantren dan dakwah bil haal di tengah-tengah msyarakat.
Ketahuilah, Minangkabau yang sesungguhnya adalah gudangnya ulama dan sarangnya Tarekat (yang paling banyak ditemukan adalah tarekat Naqsyabandiyah), berakidahkan Ahlussunnah Wal Jamaah yang mengikut kepada al-Imam al-Asy’ari dan al-Imam al-Maturidi serta mengikut mazhab al-Imam al-Syafii, dan bertasawwuf yang mengikut kepada al-Imam Al-Ghazali dan Al-Junaid.
Hari ke-2 sosialisasi IMTI Jabodetabek (Senin, 28 Januari 2018) di Pondok pesantren Darul Makmur, Baso, Sumatera Barat. Ponpes Darul Makmur juga merupakan salah satu benteng pertahanan Ahlus-Sunnah Wal Jamaah di Indonesia khususnya pulau Sumatera. Begitu juga dengan semangat Persatuan Tarbiyah Islamiyah terus bangkit dan membesar di tempat ini.
Alhamdulillah adik-adik sangat antusias mendengarkan pemaparan dari kakak-kakak Ikatan Mahasiswa Tarbiyah Islamiyah (IMTI) Jabodetabek.
Semoga apa yang dicita-citakan tercapai semua. Yang terpenting tetap yakin dan semangat. Aamiin
Kami tunggu di Jakarta yaa… @ Baso, Sumatera Barat, Indonesia
Sosialisasi IMTI JABODETABEK di Pondok Pesantren MTI Pasia, Ampek Angkek, Agam, Sumatera Barat (Minggu, 27 Januari 2019). Ponpes MTI Pasia merupakan salah satu benteng Ahlussunnah Wal Jamaah di Minangkabau. Pesantren ini didirikan oleh Ualama Besar Minangkabau yaitu Syekh H. Husin Amin rahimahullah yang juga merupakan murid kesayangan dari Syekh Sulaiman Arrasuli (pendiri Persatuan Tarbiyah Islamiyah). Ponpes MTI ini telah melahirkan ratusan bahkan ribuan Ulama Ahlussunnah yang sudah menyebar ke seluruh pelosok Nusantara.
Sekarang pesantren ini diasuh oleh Buya Awis Karni hafizhahullah (anak kandung Syekh H. Husin Amin).
Setelah sosialisasi kami pun berbincang-bincang sekaligus minta nasehat dan doa kepada Buya Awis Karni untuk kemajuan IMTI Jabodetabek ke depan. Beliau sangat senang mendengar telah berdirinya IMTI sebagai wadah yang akan membina adik-adik setelah menamatkan pendidikannya di pondok, beliau berharap mudah-mudahan IMTI ke depan bisa menjadi benteng Ahlussunnah Wal Jamaah di Indonesia khususnya Minangkabau serta mampu membangkitkan semangat ketarbiyahan seperti dahulu kala.
Semoga Allah panjangkan umur beliau. Aamiin