H.Hendri Kakanwil Kemenag Sumbar Tantang Kepala Madrasah

News

Pasaman Barat, Inmas – Kepala Kanwil Kementerian Agama Sumatera Barat, Hendri, tantang setiap kepala madrasah negeri, seperti di Pasaman Barat, agar mampu menyalurkan inspirasi ilmiahnya dengan menulis buku. Membuat karya ilmiah hingga diterbitkanya buku, bukanlah tugas tambahan bagi seorang guru.

Untuk saat ini dan ke depan, menulis karya ilmiah, seperti buku, adalah kebutuhan yang harus ada pada setiap diri guru. “Menulis karya ilmiah bagi guru adalah kebutuhan, selanjutnya dijadikan warisan ilmu secara tertulis kepada generasi selenjutnya”, kata Hendri, menjawab Inmas, usai pembukaan pelatihan menulis bagi setiap guru madrasah dan lembaga pendidikan umum se Pasaman Barat di Simpang Empat, Sabtu (09/11/19).

Kalau ada kepala lembaga pendidikan, terutama jajaran madrasah tidak mampu menulis, sehingga melahirkan satu buku, sebagai hasil karyanya, berari status bersangkutan sebagai pendidik professional di madrasahnya dipertanyakan. “Jangan heran, pada beberapa waktu ke depan, seorang kepala sekolah di lingkungan Kementerian Agama, akan berubah jabatan menjadi guru biasa, karena tidak mampu menjadi penulis.

Bagi guru, termasuk kepala madrasah yang diberikan tugas kependidikan membuat karya ilmiah, seperti makalah hingga membuat buku, tidak ada alasan untuk tidak mampu menulis. Apalah gagap dalam hal memanfaatkan fasilitas kemajuan arus teknologi dan informasi, sehingga setiap tenaga pendidik yang gagap teknologi (Gaptek), akan tergilas oleh masa.

Pelatihan menulis buku dengan yang digelar Komunitas Penulis Pembuat Literasi (KPPL) Kementerian Agama Sumatera Barat bekerjasama dengan KPPL Kementerian Agama Pasaman Barat di Balerong Pusako Anak Nagari, Pemda Pasaman Barat, Simpang Empat, diharapkan sebagai wadah penyaluran inspirasi guru, untuk gemar menulis.

Secara kepegawaian, menulis buku adalah di antara persyaratan wajib bagi guru untuk mengurus bahan kenaikan pangkat bersangkutan. Jika selama ini dikenal dengan membuat makalah berupa Penelitian Tindakan Kelas (PTK), saat ini dikembangkan dengan membuat karya tulis, yang pada akirnya mampu menulis buku.

Kepala Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat, Miswan, pada kesempatan itu menyampaikan, kalau setiap guru di daerah ini bisa menulis, berarti akan ada sejumlah karya ilmiah, termasuk buku terkumpul sekaligus jadi referensi bagi pihak lain. Referensi dimaksud, bukan saja sebagai bahan acuan dalam hal penulisan, tapi membatu setiap guru, menyalurkan inspirasi ilmiahnya. Zar

Spread the love