PADANG — Ratusan anak Taman Kanak-kanak (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) perwakilan se Sumatera Barat menghadiri peringatan Hari Anak Nasional yang bertempat di Lapangan Kantor Gubernur, Jum’at (27/9/2019).
Acara ini dihadiri oleh Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Irwan Prayitno, Ketua Himpaudi Sumbar Nevi Zuairina, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak se Sumbar, Kepala Dinas Pendidikan se Sumbar dan Bundo PAUD serta Himpaudi se Sumbar.
Gubernur Sumbar menyampaikan peringatan Hari Anak Nasional merupakan momentum dan mengajak semua masyarakat untuk selalu peduli dan mengupayakan melindungi anak-anak karena anak-anak merupakan aset bangsa.
“Kepedulian ini harus kita terus ditingkatkan dan berikan haknya seperti pendidikan dan kesehatan sebagai bekal dalam melanjutkan estafet kepemimpinan di Indonesia,” terangnya.
Lebih lanjut Ia mengatakan, yang perlu diperhatikan bagaimana melindungi anak dari perilaku sex menyimpang dari para predator anak dilingkungan masyarakat. Karena pelakunya kebanyakan adalah orang-orang terdekat dari korban. Dimulai dari rumah tangga, keluarga dan lingkungan.
“Saya mengajak agar selalu menjaga anak-anak kita dari predator atau pemangsa anak, karena dia ada didekat kita, lindungi anak kita, jangan sampai lengah,” ucap Irwan Prayitno.
“Bagi orangtua luangkan waktu untuk keluarga, jangan sibuk sendiri, sehingga kita lupa dengan anak, ini sama saja memberi peluang bagi pemangsa anak,” tegasnya.
Gubernur juga menghimbau, agar semua pihak harus saling bersinergis untuk bisa mewujudkan Provinsi Layak Anak dan menuju Indonesia Layak Anak.
Sementara itu, Ketua Himpunan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) Sumbar Nevi Zuairina menyebutkan, untuk menjadi manudian yang unggul, berdaya saing dan memiliki karakter, haruslah dimulai dari keluarga, selain itu peran krluarga tidaklah kalah pentinnya adalah pemberian asupan gizi pada anak sejak usia dini.
Hal ini merupakan dalah satu upaya pencegahan terhadap pertumbuhan kesehatan anak, yaitu “Stunting” yang mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan anak tidak sesuai dengan usianya atau kerdil.
“Untuk itu, saya berharap agar selalu berkaloborasi dengan pemerintah dan guru untuk mencapai predikat daerah layak anak,” tutur Nevi Zuairina.
Disamping pendidikan, memperhatikan kesehatan atau gizi anak dan kesempatan bermain sambil belajar merupakan pola pendidikan utama bagi anak PAUD yang akan menjadikan pemimpin nantinya.
Sebagai penutup Nevi Zuarina berpesan, orangtua dan guru kedepannya perlu lebih banyak berikan sentuhan kasih sayang dan memperhatikan anak-anak dari teknologi informasi terutama kecanduan penggunaan Handphone.
“Kita tidak bisa menuntut anak kita menjadi terbaik, jika kita sendiri belum menjadi orang tua yang baik”, tutup Nevi.