RITVone, Medan – Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba) menunjukkan tren yang semakin meningkat di Sumatera Utara, khususnya Kota Medan. Karena itu, Rehabilitasi Sosial Narkoba merupakan satu diantara upaya untuk menyelamatkan para pengguna dari belenggu narkoba.
Demikian diutarakan Ketua Umum Gerakan Anti Narkoba-Premanisme dan Kemaksiatan (GANPEKA), KGPH Eko Gunarto Putro, MM dalam diskusi “Menjadikan Budaya Sebagai Benteng dalam Perang Melawan Narkoba” bersama Pengurus Angkatan Muda Minang Indonesia (AMMI) di Grand Aston City Hall, Medan, Sabtu (07/04).
“Lalu, pengguna seolah diampuni? Tentu tidak. Pendekatannya adalah tanggungjawab negara pada upaya rehabilitasi. Untuk itu ada beberapa tahapan rehabilitasi narkoba yang perlu dilakukan,” tambah Kangjeng Eko.
Menurut Ketum GANPEKA yang juga adalah Sultan Jepara (Pelestarian) itu, jika cara pendekatannya dengan pemidanaan di hulu ini terus dilakukan, akibatnya negara mengalami kesulitan yang besar pada bagian hilir yakni penampungannya di lembaga pemasyarakatan. Namun demikian, rehabilitasi ini pun punya persoalan yang sama juga, karena harus dilakukan renovasi dan bahkan pembangunan pusat-pusat rehabilitasi yang baru.
“Pemerintah tak boleh sendirian, masyarakat harus ikut terlibat membantu negara dan pemerintah melakukan dan membangun komunitas komunitas rehabilitasi ini dengan arahan dan panduan BNN. Karena itu GANPEKA dan AMMI juga tak boleh diam, maka harus bergerak bersama untuk mendirikan Panti Rehabilitasi Sosial Narkoba di Medan,” imbuh Sultan Jepara (Pelestarian) itu.
Dalam kaitan itu, Penasehat AMMI, Indra Buana Tanjung, SH, mengingatkan pentingnya alam dan budaya sebagai kekuatan penggerak atau pengubah. Memanfaatkan alam dan budaya sebagai bagian dari proses rehabilitasi pengguna narkoba mungkin pilihan yang bijak untuk dicoba. “Namun pendekatan budaya itu akan lebih efektif jika melibatkan Tokoh Agama setempat. Sehingg budaya menjadi THE GUARDIAN bagi rakyatnya. Apalagi narkoba sudah menembus sampai ke desa desa,” Indra Buana.
Karena itu, AMMI mengapresi dan siap bekerjasama dengan GANPEKA dalam mendirikan Panti Rehabilitasi Sosial Narkoba dan pembentukan Desa/Kelurahan Bebas Narkoba berbasiskan Adat dan Budaya.
“Satu diantara cara Terbaik dalam menangkal Peredaran Gelap Nakoba adalah Menguatkan Kembali Peran Adat sebagai Pengawal dan Pengarah Moral Masyaraat. Apabila seseorang tercabut dari akar budayanya, maka mereka akan mengalami Split Personality dan mudah Depresi. Karena itu tidak ada jalan lain, selain membangkit marwah buda di Tengah- tengah Masyarakat,” pungkas Indra Buana. (az)