Padang, ritvone — Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Himpunan Alumni MTI dan Pondok Pesantren Buya Zainal Abidin Thaher didampingi sekjen Eri Gusnedi dalam diskusi ringan di “Lapau” berikan nasehat, lapau di Minangkabau sebagai media sosial yang bisa mempererat silaturrahmi, “ini budaya yang perlu kita jaga dan lestarikan” tutunya kepada wartawan ritvone, Sabtu (15/05/21) di By Pass Padang.
Lebih lanjut Buya Zainal menuturkan “Urang minang memiliki sebuah budaya atau kebiasaan yang suka mendiskusikan sesuatu atau menginformasikan sesuatu di tempat yang non formal yang dikenal dengan lapau, kebiasaan itu disebut “Ma ota”, sehingga sering disebutnya dengan ota-ota lapeh, dan yang lebih sering didengar dengan ota lapau”.
Berbagai hal sering dijadikan topik atau tema yang diperbincangkan di lapau. Mulai dari masalah lokal sampai nasional, persoalan wali nagari sampai presiden, masalah ekonomi dan harga-harga kebutuhan pokok, politik, budaya, dan lainnya. Berbagai versi berita yang diberita televisi menjadi topik yang sangat hangat dibicarakan di lapau.
Lapau media sosialnya masyarakat Minangkabau dikampung-kampung. Di lapau dijadikan tempat berbagi informasi dan mendiskusikan berbagai berita. Tradisi ini mungkin tidak ada di daerah lain di luar Sumatera Barat.
“Ada beberapa pelajaran penting yang bisa diambil dari maota lapau, membuka hati dan wawasan betapa kehidupan bebas berbicara dan berpendapat telah lebih dulu dikembangkan di perkampungan masyarakat Minangkabau, berikut manfaat dan pelajaran” ujar Buya yang akrap di sapa Pak Mantan ini.
Pertama, lapau sebagai tempat ekpresi kebebasan berpikir dan berpendapat masyarakat tradisional Minangkabau. Indonesia dengan beragam suku bangsa dan bahasa, meiliki kekayaan intelektualnya di masing-masing daerah. Kebebasan berpikir dan berpendapat di berbagai daerah memiliki khasnya masing-masing. Di daerah kebudayaan Minangkabau ekpresi kebebasan dan berpendapat ini dilakukan di lapau.
Kedua, lapau sebagai media berbagi informasi dan berkomunikasi masyarakat. Media informasi dan komunikasi adalah tempat mendapatkan berbagai informasi dan mengkomunikasikan informasi tersebut secara lansung. Di Minangkabau tempat untuk mendapatkannya adalah dilapau.
Ketiga, lapau sebagai wadah pelestarian nilai-nilai budaya Minangkabau.
Keempat, lapau juga bisa menjadi wadah mempererat silaturrahmi
Kelima, lapau juga bisa mengasah kecerdasan emosional, sebab beragam karakter, usia dan pengalaman orang yang dihadapi.
Keenam, budaya ka lapau juga meningkatkan perekonomian masyarakat kampung.
(adn)