RITVone.com Pasaman, (Sumbar) – Ekie Noprismond selaku Ketua Umum Badan Pengurus Cabang (BPC) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Pasaman mengecam keras pernyataan yang diduga dari Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi yang menuding BPC HIPMI Kota Payakumbuh sebagai pengusaha ecek-ecek pada salah satu media online yang beredar luas di media sosial, Selasa (12/07/22).
Dugaan ucapan seorang pejabat pemerintah ini ketika tim BPC HIPMI Payakumbuh memberikan rapor merah terkait pelayanan di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Payakumbuh.
Menurut Ekie Noprismond Ketua Umum BPC HIPMI Kabupaten Pasaman selaku organisasi yang dipercayai oleh BKPM RI dalam melakukan Penilaian Pelayanan Investasi wajar memberikan penilaian tersebut.
Seharusnya Pihak Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Payakumbuh menjalin silaturahmi dengan organisasi HIPMI agar terjalin komunikasi yang baik, ungkap Ekie
Kami BPC HIPMI Kabupaten Pasaman dalam hal sangat meyayangkan ucapan seorang pejabat yang menyebutkan organisasi kami ini organisasi ecek-ecek, seharusnya seorang pejabat membina kami dalam berorganisasi bahkan seharusnya sebagai jembatan dalam permasalahan ini, tambahnya.
Bahwa Kepala BKPM Bahlil Lahadalia pada waktu melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Ketua Umum HIPMI Mardani H. Maming menegaskan jika ada pemerintah daerah yang tidak memberikan pelayanan investasi dengan baik, maka sanksi yang diberikan sampai dengan penundaan Dana Alokasi Umum daerah. Tegas ekie.
“Di Kabupaten Pasaman kami akui masih ada kelemahan dalam pelayanan, tapi dalam hal ini kita memberikan masukan ke Kepala Dinas DPMPTSP Kabupaten Pasaman agar disampaikan kepada Bupati. Hal ini jauh berbeda di Kota Payakumbuh, malah menyudutkan para pengusaha muda,” tambahnya.
Harapan kami BPC HIPMI Kabupaten Pasaman kejadian ini agar tidak terulang lagi yang telah melukai perasaan para pengusaha muda di tanah air.
“BPC HIPMI Kabupaten Pasaman mengajak Pemkot Payakumbuh mengedepankan persaudaraan dan persatuan untuk membangun perekonomian yang lebih baik terkait miskomunikasi yang terjadi pada saat ini,” tutupnya (Penofiandri)