RITVone.com, Bukik Bulek – Bukik Bulek 100 Janjang, Candung Sumatera Barat, yang merupakan daerah pertanian sejuk, indah dan masyarakatnya ramah dan sopan, kini menggalakkan tradisi lamat yang sebelumnya sudah hilang, dengan mengusung tema “dengan olah raga buru babi kita berantas hama dan kita jalin silaturrahmi”. Tradisi itu adalah gotong royong dalam baburu hama babi hutan yang belakangan ini sangat meresahkan masyarakat 100 Janjang dan sekitarnya.
“kita berharap dengan olah raga buru babi ini, masyarakat bias mengambil manfaatnya, diantaranya kebersamaan, gotong royong dan silaturrahmi terjalin, dan warga petanipun merasa terbantu sehingga tanaman tidak diganggu lagi oleh hama babi hutan” ungkap salah seorang peserta berburu dari Batusangkar.Minggu (07/01/2018).
Dulunya, menurut Rajo, tradisi berburu babi hutan dilaksanakan usai panen hasil bumi serentak di Kabupaten Candung ini.
“Tradisi ini harus dijaga karena sangat terasa untuk mempererat rasa silaturahim antarwarga. Coba bayangkan kebersamaan dalam mengejar hama babi kemudian setelahnya duduk makan bersama. Jadi ini memang ini harus dijaga,” ujar Rajo
Sementara itu salah seorang warga 100 Janjang, mengatakan tradisi ini sempat tidak dilaksanakan beberapa tahun. Namun pada tahun ini dilaksanakan lagi. Sebab, berburu babi hutan adalah tradisi yang layak untuk dipelihara dan dipertahanan, sehingga harus dikelola kembali.
Usai berburu babi hutan, peserta pun, makan bersama sambil bersenda gurau, bertanda terjalinnya keakrapan dan kebersamaan.
“Tradisi ini baburu kandiak mengajarkan kita menjaga kebersamaan. Kegiatan kali ini sangat ramai diikuti warga dari berbagai daerah di Sumatera Barat, diperkirakan 500 orang warga tergabung dalam kegiatan berburu hama babi ini dengan masing-masing minimal membawa 2 ekor Anjing yang sudah terlatih” sebut Rajo.