Pasaman, ritvone.com – Sejak Maret 2020, pasca mencuatnya wabah corona di Pasaman, usaha pangkas rambut di Kota Lubuk Sikaping mengalami turun omset drastis.
Hal itu diakui salah seorang pemilik cukur rambut Anggo kepada ritvone.com, Minggu (15/11/2020). “Kurangnya pelanggan datang yang pangkas rambut saat ini, sejak mencuatnya wabah virus corona ini,” ujar Anggo, padahal ia mengaku sempat kewalahan melayani pelanggan sampai malam sebelum ada wabah covid 19.
Anggo yang memiliki usaha pangkas rambut Fachri tersebut berada di Simpang Empat Teluk Ambun Jalan Sudirman, Lubuk Sikaping. Sebelum adanya wabah covid 19, pengakuan Anggo, bisa membawa uang pulang ratusan ribu per hari, sekarang sangat sulit, untuk membawa Rp.100 ribu saja sudah susah, walau saya bekerja dari pagi sampai malam, sementara kebutuhan keluarga semakin tinggi.
Anggo menyampaikan, ia sudah 10 Tahun menggeluti profesi pangkas rambut, saat pandemi Covid-19 ini, baru merasakan dampak yang luar biasa terhadap usahanya. “Kalau tidak kerja, tentu usaha ini bisa tutup, dengan apa membayar kontrak tempat usaha ini Rp7, 5 juta setahun dan untuk makan sehari hari keluarga,” ujarnya.
Ia mengatakan, hampir semua pelaku usaha pangkas rambut yang ada di Kota Lubuk Sikaping mengalami turun omzet apalagi banyak warga di kota ini terkonfirmasi positif covid ditambah lagi anak anak sekolah diliburkan, sehingga banyak masyarakat enggan atau malas pangkas rambut.
Anggo juga mengungkapkan, semenjak adanya imbauan pemerintah dalam pencegahan dan penanganan pandemi covid 19, usaha pangkas rambut tetap menjalankan protokol kesehatan.
Liputan : Jetri