Padang, ritvone — Beragam anggapan dari berbagai kalangan masyarakat yang belum paham tentang himbauan protokol kesehatan.
Sebagain kecil masyarakat ada yang beranggapan bahwa virus corona atau Covid 19 benar adanya atau tidak.
Ocehan nyeleneh dari berbagai orangpun bergulir. Benarkah Covid 19 ada di negeri ini.
Semua anggapan baik yang nyeleneh mau pun dugaan masyarakat perlu kembali berkaca pada perbandingan yang diinfokan dari Gugus Tugas penanganan memutus mata rantai penyebaran Covid 19 di Sumatera Barat (Sumbar).
Bercermin dari info petugas kesehatan yang ditunjuk oleh Pemerintah Daerah Sumbar ternyata angka yang terjangkit Covid 19 semakin bertambah dari hari ke hari di beberapa daerah kabupaten dan kota di Sumbar.
Dengan fenomena demikian, awak media menyambangi Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Propinsi Sumbar Erman Rahman diruang kerjanya Senin (10/8).
Menurut Kalaksa BPBD Propinsi Sumbar Erman Rahman menegaskan tentang memutus mata rantai penyebaran Covid 19 terus disosialisasikan kepada masyarakat lewat berbagai media elektronik, media cetak, televisi, radio serta beragam media penyampai informasi.
Kali ini Erman Rahman Menyebutkan, baru baru ini pula ajakan dan himbau pada masyarakat berbentuk pamlet yang disebarkan ke tengah tengah masyarakat. Jangkauan informasi di media sosial pun tak ketinggalan agar masyarakat jangan sampai lengah karena virus Covid 19 mengancam bahkan sampai orang tanpa gejala (OTG) pun setelah diperiksa ternyata dia positif dengan Covid 19, katanya.
“Terkini BPBD Sumbar himbau lagi masyarakat melalui Pamplet yang bertuliskan. Ayo terapkan,… disiplin protokol kesehatan dalam kehidupan sehari hari.
Ingat….. ! Pakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak,” ulasnya.
Dalam masa tatanan hidup beradaptasi baru atau adaptasi baru dengan kenormalan baru.
Lanjutnya, “tentu kita perlu kesiapan adanya tiga hal yang harus kita sediakan, pakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan,”.
Tiga hal ini harus kita ikuti secara protokol kesehatan.
“Kita amati sekarang boleh dikatakan angka dari penambahan Covid 19 di Sumbar terus meningkat, termasuk status terjangkit OTG menjadi positif Covid 19 amat merisaukan,” paparnya.
Dengan kasus itu pula BPBD Sumbar kedepannya terus mensosialisasikan guna memutuskan mata rantai penyebaran.
“Diminta masyarakat jangan lengah dengan kondisi seperti ini,” ajaknya.
Erman Rahman menyebutkan, BPBD Sumbar harus menyiapkan logistik seperti alat pelindung diri seperti baju (APD), alat cuci tangan, dan sebagainya yang terkait dengan alat protokol kesehatan.
Selain itu (ia) juga berharap kepada masyarakat untuk lebih berhati hati supaya jangan sampai mengabaikan himbauan protokol kesehatan.
Karena kita tak tahu kapan akan berakhirnya Covid 19. Sampai sekarang pun belum ditemukan vaksin untuk mengobati.
“Selagi vaksin belum didapatkan berarti virus Covid 19 yang amat menghantui kita belum bisa diatasi. Dan, diharapkan masyarakat serius menyikapi himbauan atau ajakan protokol kesehatan ini,” pungkasnya saat ia didampingi Kabid terkait Suryadi E.*Obral Chaniago