Ritvone.com, Agam – Melanjutkan kegiatan silaturahmi IMTI ke pondok-pondok pesantren Tarbiyah Islamiyah sekaligus sosialisasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, IMTI Jabodetabek kunjungi MTI Bayua, Senin (04/02/19). Setiba disana kami disambut baik oleh Bapak Yulisman wakil kepala Aliyah MTI Bayua dan kegiatan sosialisasi perkuliahan diikuti dengan antusias oleh santri tingkat akhir MTI Bayua, kakak-kakak panitia memotifasi dan berharap besar beberapa dari mereka bisa melanjutkan studi ke UIN Jakarta, ditambah lagi alumni MTI belum ada yang melanjutkan studi disana, diharapkan merekalah yang akan membuka gerbang itu untuk generasi setelahnya.

MTI Bayua berdiri di samping Masjid Raya Bayua di Maninjau, Agam, Sumatera Barat. MTI Bayua didirikan oleh Syekh Salim bersama seorang murid sekalius menantu beliau yang bernama Sultani, Syekh Salim merupakan sosok ulama yang dikenal Alim dikampung halamannya, perjalanan keilmuan beliau awali dikampung halaman lalu beliau melanjutkan pendidikan ke Mekkah, disana beliau belajar kepada Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi.

Syekh Salim berangkat belajar ke Mekkah setelah generasi Syekh Sulaiman Arrasuli dan Syekh Djamil Jaho kembali ke tanah air, mendalami ilmu agama beberapa waktu di tanah suci kemudian beliau kembali dan mulai menyebarkan ilmu agama di kampung halamannya di Bayua dekat danau Maninjau. Pada awalya beliau mengajar di sebuah Surau yang dikenal dengan “Surau Tinggi”, surau inilah yang menjadi cikal bakal lahirnya MTI Bayua pada tahun 1930. Surau Tinggi masih berdiri kokoh sampai sekarang dihalaman kampus MTI Bayua setelah mengalami beberapa kali pembugaran karena banyaknya bagian suau yang telah rusak dan rapuh dimakan usia dan rayap.

Diakhir perbincangan kami dengan Bapak Yulisman beliau mengungkapkan terimakasih dan sangat mengapresiasi kegiatan sosialisasi yang kami lakukan, beliau sangat berharap ke depan IMTI bisa mengangkat dan menuliskan sejarah ulama-ulama Tarbiyah Islamiyah serta menghadirkan ide-ide baru yang bisa mengembangkan potensi generasi muda Tarbiyah Islamiyah secara khusus dan mengharumkan nama Tarbiyah Islamiyah secara umum.

Oleh: Pegiat IMTI Jabodetabek