Berbicara mengenai pemberdayaan masyarakat maka akan berkaitan erat dengan peningkatan kemampuan atau kapasitas masyarakat. Jadi, pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses untuk meningkatkan kemampuan atau kapasitas masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki, yakni sumber daya manusia (SDM) dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
Namun upaya yang dilakukan tidak hanya sebatas untuk meningkatkan kemampuan atau kapasitas dari masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, tetapi juga untuk membangun jiwa kemandirian masyarakat agar berkembang dan mempunyai motivasi yang kuat dalam berpartisipasi dalam proses pemberdayaan.
Dalam kaitan itulah, Dewan Kemakmuran Masjid Baiturrahman mengembangkan Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis KECERDASAN SPIRITUAL. Kecerdasan Spiritual (SQ) merupakan arus utama dalam kajian dan diskusi Filosofis, Psikologis dan Tasawuf Transformatif yang diselenggarakan setiap malam Sabtu. Kecerdasan spiritual merupakan pusat dan paling mendasar di antara kecerdasan lainnya, karena dia menjadi sumber bimbingan atau pengarahan bagi tiga kecerdasan lainnya.
KECERDASAN SPIRITUAL mewakili kerinduan kita akan makna dan hubungan dengan YANG TAK TERBATAS tak. Kecerdasan Spiritual juga membantu kita untuk mencerna dan memahami prinsip-prinsip sejati yang merupakan bagian dari NURANI kita, yang dapat dilambangkan sebagai kompas. Kompas merupakan gambaran fisik yang bagus sekali bagi prinsip, karena dia selalu menunjuk ke arah utara. Begitu juga dengan SPIRITUALITAS kita yang cenderung menuju Nurani , bukan kepada kemauan diri syahwati.
Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Baiturrahman mengembangkan Metode Pengembangan KECERDASAN SPIRITUAL berdasarkan PERSENYAWAAN Teknik Olah Rasa warisan Leluhur Nusantara dengan prinsip-prinsip dan teknik-teknik untuk mencapai kecerdasan spiritual dalam Islam.
Ada lima hal yang dikembangkan oleh DKM Baiturrahman untuk membantu masyarakat dalam meningkatkan kecerdasan spiritual, yaitu:
Pertama, Membina Kekuatan IMAN atau keyakinan. Dalam hal ini adalah Meningkatkan Energy Syahadat. Kita harus menyadari dan meyakini bahwa kita adalah ciptaan Allah dan memiliki POTENSI yang LUAR BIASA untuk menjadi dan memiliki apa pun yang kita harapkan. Potensi dan peluang yang tidak terbatas inilah yang harus kita EKSPLORASI dan kembangkan dalam rangka mewujudkan rencan-rencana kita serta misi hidup kita bagi sesama dan dunia pada umumnya.
Kedua, KETENANGAN dan KEHENINGAN, yaitu suatu upaya ritual untuk menurunkan frekuensi gelombang otak kita sehingga mencapai alpha (relaks) sampai tahap KEHENINGAN yang dalam. Dalam Islam adalah ZIKIR NAFAS, yang sebenarnya merupakan tahap di mana otak kita membutuhkan istirahat untuk mencapai kejernihan dan ketenangan.
Zikir Nafas merupakan kebutuhan kita untuk memasuki frekuensi gelombang otak yang rendah, untuk mencapai kecerdasan yang lebih tinggi, kreativitas, intuisi dan tuntunan Ilahi. Pada frekuensi rendah juga terjadi peremajaan sel-sel tubuh (rejuvenation) sehingga kita menjadi lebih sehat dan awet muda.
Ketiga, pembersihan diri (TAZKIYAH) berupa detoksifikasi yaitu pembuangan racun-racun. Dalam hal Ini melalui puasa sebagai sebuah proses bagi kita untuk membersihkan tubuh dari segala racun-racun dan sisa pembuangan metabolismo tubuh, serta memberi waktu bagi tubuh kita untuk beristirahat.
Jadi terlihat jelas bahwa berpuasa adalah kebutuhan mutlak seseorang untuk memelihara kesehatannya, selain bahwa puasa membantu kita untuk mencapai ketenangan (frekuensi gelombang otak yang rendah) sehingga kita dapat mencapai KESADARAN TERTINGGI (superconsciousness).
Keempat, SEDEKAH dan BERSYUKUR (Charity and Gratitude). Bersedekah bukan untuk kebutuhan orang lain semata. Justru kita butuh untuk melakukan SEDEKAH karena terbukti dalam penelitian bahwa rasa iba dan kasih sayang menstimulasi pembentukan hormon yang meningkatkan daya tahan tubuh dan kesehatan kita. Bersedekah dan Bersyukur adalah sebuah pernapasan rohani, yang jika tidak kita lakukan maka kita akan mati secara spiritual dalam arti kita semakin tidak dapat mencapai tahapan aktualisasi diri atau pemenuhan diri yang sempurna.
Kelima, PASRAH DIRI secara total. Ini adalah tahapan tertinggi dalam perjalanan spiritualitas seseorang, yaitu ketika dia sudah tidak punya rasa kuatir akan apa yang akan terjadi. Dia memiliki rasa pasrah secara total kepada Allah, karena sebagai makhluk spiritual, dia telah mencapai PENYATUAN dalam IRADAT dan QUDRAT sang Pencipta.