AKHLAK BERTAMU DAN MENERIMA TAMU
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تَدْخُلُوا بُيُوتًا غَيْرَ بُيُوتِكُمْ حَتَّى تَسْتَأْنِسُوا وَتُسَلِّمُوا عَلَى أَهْلِهَا ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ (27)
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.
Akhlak Bertamu
Disamping meminta izin dan mengucucapkan salam hal lain yang harus diperhatikan waktu bertamu :
- Jangan bertamu sembarang waktu, bertamulah pada saat yang tepat, saat mana tuan rumah diperkirakan tidak terganggu
- Kalau diterima bertamu, jangan terlalu lama sehingga merepotkan tuan rumah, setelah urusan selesai segeralah pulang
- jangan melakukan kegiatan yang menyebabkan tuan rumah merasa terganggu
- Kalau disuguhi makan atau minuman hormatilah jamuan itu
- Hendaklah pamit pada waktu mau pulang
Akhlak Menerima Tamu
Memuliakan tamu dilakukan antara lain dengan :
- Menyambut kedatanganya dengan muka manis dan tutur kata yang lemah lembut
- Mempersilakan duduk di tempat yang baik
Kalua tamu datang dari tempat jauh dan ingin menginap : Tuan rumah wajib menerima dan menjamunya maksimal tiga hari tiga malam. Menurut Rasulullah menjamu tamu lebih dari tiga hari nilainya SEDEQAH bukan lagi wajib
Menurut Imam Malik yang dimaksud dengan jaizah sehari semalam adalah memuliakan dan menjamu tamu pada hari pertama dengan hidangan istimewadari hidangan yang biasa dimakan tuan rumah sehari-hari